Hai semua??? Thanksx yaa, dah membuka blog-nya kapasisbon
Blog ini memuat berita2 Kapasisbon, kegiatan2-nya, dan semua ttg Kapasisbon,dan disini juga dapat me-review kota bontang dan berbagai macam tentang pendidikan juga loh!! Sebagai anak-anak Bontang selain diharuskan pintar segala hal kita harus juga peka terhadap Kota Bontang yang kita cintai.

Jumat, 28 Januari 2011

Gayus dan Nurdin, tak Pas Pakai Akal


BUKAN hanya Gayus Tambunan yang hebat nian. Meski mendekam dalam tahanan, pegawai kecil di Direktorat Jenderal Pajak yang memiliki harta mencapai Rp100 miliar, itu bebas keluyuran hingga ke luar negeri. Lebih hebat lagi, untuk menuntaskan kasus hukum Gayus, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus mengeluarkan 12 instruksi yang salah satu butirnya terkait pembuktian terbalik. Akan tetapi, kepolisian langsung angkat tangan, tidak mampu memakai pembuktian terbalik.

Masih ada orang hebat lainnya. Dia adalah Nurdin Halid yang pernah memimpin organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dari balik jeruji besi. Nurdin yang terpilih sebagai Ketua PSSI pada 2003 meringkuk dalam penjara karena kasus korupsi.

Nurdin telah mampu menyulap penjara sebagai ruang rapat pengurus PSSI. Hebatnya lagi, para pengurus itu tidak pernah memperlihatkan rasa malu. Mereka bangga bisa ikut rapat dalam bui. Hal itu memperlihatkan sejatinya Nurdin yang super.

Sidang kongres PSSI di Bali pekan lalu menjadi salah satu bukti super-Nurdin. Arena kongres dimanfaatkan untuk menggalang dukungan untuk Nurdin Halid menjadi ketua umum PSSI lagi pada Maret mendatang. Semua klub diminta menandatangani surat pernyataan dukungan menggunakan kop surat resmi PSSI dan materai Rp6.000. Entah siapa yang menggalang dukungan tersebut karena saat dikonfirmasi, Nurdin Halid menyatakan ketidaktahuannya.

Para pendukung Nurdin itu tentu terbuai janji manis. Sebab, dalam kongres di Bali itu, klub-klub Liga Super dijanjikan mendapat kucuran dana Rp2 miliar per tahun, sedangkan klub Divisi Utama Rp300 juta per tahun. Insentif itu di luar keuntungan hasil pembagian 99% saham PT Liga Indonesia mulai tahun ini.

Harus jujur diakui bahwa sepak bola salah asuh. Inilah cabang olahraga yang popular dari kota hingga pelosok negeri tanpa mempersembahkan prestasi gemilang. Bukan hanya itu. Lapangan hijau telah menjadi padang penjagalan dan arena pamer adu jotos. PSSI telah menampilkan rupa buruk sepak bola secara sempurna.

Adalah sangat tidak masuk akal, komunitas sepak bola tetap bangga dipimpin Nurdin yang gagal mempersembahkan prestasi. Atau, jangan-jangan persepakbolaan sama seperti gurita mafia pajak, sudah tidak pas pakai akal sehat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar